RSS

Jumat, 18 Oktober 2013

Cerpen - Semuanya berawal dari kekecewaan

Pada saatnya kita sudah sama-sama merasa lelah.. Apalagi aku, mungkin kau juga. Tapi pernahkah kau merasa menjadi aku walau hanya satu jam ? tidakkan ? huh, "dulu" aku pernah mengikuti kata-katamu dan nyatanya aku yang merasakan dalamnya sakit karenanya. Aku yang merasakan pedihnya irisan yang diberikan olehnya terhadapku. Aku tak menyalahkanmu yang memberi saran walau agak sedikit memaksa dulu dan nyatanya yang merasakan sakit dan pedih itu hanya aku kan? Sekarang disaat dia ingin mengobati lukanya agar sembuh lebih cepat kau malah tak menginginkannya berada didekatku. Haruskah aku menahan sakit dan mendengarkan mu ? Padahal kau sendiri tak tahu bagaimana rasanya semua ini, dan disaat semuanya berjalan dan membaik kau yang malah melukai ku. Tau kah kau akan semuanya? sadar kah kau akan perbuatanmu.

Aku sesungguhnya menginginkan kita yang "dulu" bukan yang sekarang. Diam dan hening. Ntah semuanya terasa sedikit nyeri saat melihatmu bisa tertawa bersama yang lain sedang denganku menatap saja rasanya kau sungkan. Mungkin kau sudah tidak peduli. Sulit untuk ku jelaskan karena kau keras seperti batu. Kau adalah seorang penilai dan aku seorang pegamat. Seperti biasa, seorang penilai selalu menilai dan dimana penilaian yang dinyatakan salah itu salah baginya dan sebaliknya jika benar ya benar. Mungkin kau tak suka dengannya karena dia pernah membuat air mataku mengalir deras tapi tahu kah kau bahwa saat ini kau yang membuat air mataku mengalir lebih deras dari biasanya. Aku menceritakan semuanya padanya, walaupun "dulu" dia tak mau mendengarkanku tapi sekarang tidak. Dan kau yang biasa mendengarkanku seakan tak pernah menganggapku ada.

Semuanya berawal dari kekecewaan ya.. Tapi nyatanya setelah aku bertanya dengan beberapa orang bahkan ke orangtuaku mereka tak menyalahkanku. Mereka bilang kau yang terlalu egois dan mau semua yang kau katakan itu didengar. Jika kau bilang bukan begitu mungkin kau hanya mengelak. Karena mereka semua sudah ku tunjukan percapakan kita di pesan singkat itu. Ntahlah. Kau memang terlalu memaksakan kehendak tanpa memikirkan perasaan orang lain. Aku lebih memilih pergi daripada aku selalu berderai air mata tiap aku baca balasan sms mu yang sekarang jadi luka baru dihatiku. Mungkin semuanya hanya kita yang tahu.


disini masih ada beberapa cerpen loh..


cerpen - semuanya masih ku ingat
cerpen - kangen
cerpen - mencintaimu dengan sederhana
cerpen - some words for you
cerpen - segenap rahasia
cerpen - aku, kamu dan dia

-mmshabrina-

Minggu, 06 Oktober 2013

cerpen - apa yang ada dipikiran kalian

Sesungguhnya aku tak mengerti apa yang ada didalam pikiran kalian. Luka ini belum sembuh, masih terasa perihnya, masih terbayang irisannya.Baru berlalu sekitar 3 atau 4 hari yang lalu. Dan pedihnya masih sangat terasa. Ibaratkan gelas aku adalah gelas kaca yang sengaja dilepas oleh pemegangnya. Tanpa disusun kembali, tanpa dirapihkan, dan tanpa dibersihkan aku dibiarkan begitu saja. Hancur dengan segala bentuk. Ibarat sebuah pohon sekokoh apapun pohon itu kalau ada paku yang menancap pasti akan membekas. Itulah keadaan hatiku.

Tidakkah kalian peduli? atau sedikit mengerti dengan semuanya? jangan memperumit, jangan pula mempersulit. Semuanya sudah rumit dan sulit. Aku sendiri tak habis pikir kenapa kalian begitu. Hargai sediikit rasa sakit ini.Jangan menambahnya lagi. Hargai sedikit rasa perih ini jangan disakiti lagi. Kalian hanya pria yang membuat hatiku makin sakit dengan semuanya. Tolong, aku sungguh memohon pada kalian. Aku butuh sendiri. Aku butuh waktu untuk mengobati semua luka hati ini.

Ayolah, tersenyum.Aku tak butuh wajah kalian seperti itu.Ayolah, bantu aku untuk mengobati semuanya. Jangan kau sayat-sayat lagi hatiku yang sudah luka. Mengertilah. Cobalah keluar dari ego kalian. Keluarlah dari pikiran kalian. Kalau kalian cinta aku mengertilah keadaan hatik

cerpen clbk (cinta lama bersemi kembali) 
cerpen - sungguh ini terlalu lama

cerpen - hilang 
contoh pidato pahlawan.
Ada beberapa cerpen lagi nih, yuk dibuka hehehehe 
* Cerpen - Dimana Cahaya Terangku
* Cerpen - Semuanya Salahku
* Cerpen - Malam Minggu LDR
* Cerpen - Salahkah Aku Mencintai Sahabat?
* Cerpen - Harapan Pada Sebuah Balon

Sabtu, 05 Oktober 2013

cerpen - dimana cahaya terangku

Semuanya masih gelap, ntah mataku yang tak bisa melihat terangnya cahaya atau memang masih gelap. Aku masih terdiam menyendiri dengan bertemankan sepi. Sesekali aku menyalahkan diriku sendiri. Merapati hari yang kini ku jalani sendiri. Aku mencoba mengumpulkan segenap keberanian untuk mencari setitik cahaya. Tapi masih tidak ku temukan. Aku hanya bisa menangis dan menangis dengan segala kegelapan yang menyelimuti hari-hariku. Kamu adalah setitik cahaya yang biasanya menyinari dan menerangi hariku. Tapi ntah sekarang kamu dimana. Kabarnya pun aku tak tahu, kau hilang tanpa sebab, tanpa kata dan tanpa jejak.

Gelap ini sungguh menyiksaku, dimana matahariku? dimana kamu? Sungguh tega dirimu membiarkanku terjebak dalam ruang gelap ini? dalam kesunyian ini? aku masih merintih ketakutan dalam gelap. Kau yang selalu merangkulku saat aku ketakutan kini pergi. Ntah apa sebabnya, aku tak mengerti. Secepat kilat cahayamu hilang dalam duniaku. Aku masih berusaha mencari cahaya lain untuk hidupku tapi tak berhasil. Sungguh aku tak bisa hidup tanpa cahayamu.

Kamu, seseorang yang paling ku benci. Aku benar-benar berusaha melupakanmu dengan segala usahaku. Tapi tak bisa, nyatanya untuk berjalan saja sulit karena aku masih terjebak dalam dunia gelap. Aku benar-benar kehilangan arah. Aku tak tahu harus kemana. Tuhan, kembalikan dia. Izinkan aku mencintainya lagi, buanglah rasa benci ini, kembalikan cahaya terangku Tuhan. Sungguhku tak bisa hidup tanpanya.


yuukk geser kesini^^
cerpen - harapan pada sebuah balon 
cerpen - bintang malam 
contoh pidato pahlawan

cerpen - kangen
cerpen - kisah masa kecil kita
cerpen - mencintaimu dengan sederhana


-mmshabrina-

THE LYRICS OF MARRY YOUR DAUGHTER - BRIAN MCKNIGHT


Sir, I'm a bit nervous
'Bout being here today
Still not real sure what I'm going to say
So bare with me please
If I take up too much of your time,
See in this box is a ring for your oldest
She's my everything and all that I know is
It would be such a relief if I knew that we were on the same side
Very soon I'm hoping that I...

Can marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
When she walks down the isle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter
She's been hearing for steps
Since the day that we met (I'm scared to death to think of what would happen if she ever left)
So don't you ever worry about me ever treating her bad
I've got most of my vows done so far (So bring on the better or worse)
And tell death do us part
There's no doubt in my mind
It's time
I'm ready to start
I swear to you with all of my heart...

I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the isle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter

The first time I saw her
I swear I knew that I say I do
I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the isle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter
 

Cerpen - segenap rahasia


Masih seperti biasa aku menunggu dia yang menjemputku. Rasa ini masih sama saja, aku masih mencintai dia dan dia mencintai kekasihnya. Ntah berapa lama aku harus menahan rasa cintaku ini kepadanya. Semuanya terasa sesak. Tetapi dia tak pernah mengerti mungkin sampai air kopi berubah menjadi bening dia baru mengerti keadaan dan perasaanku. Kalau aku ungkapkan semuanya dia akan pergi menjauh, dan mendekat ketika dia ada masalah dengan kekasihnya. Aku lelah berjauhan dengannya. Aku mencoba menitipkan segenap perasaan ini pada diriku sendiri. Sampai tak ada seorangpun yang tau. Aku mencintai kamu dengan segenap rahasia dihatiku.
cerpen - harapan pada sebuah balon

Cerpen - semuanya salahku


Sudah beberapa kali aku menengokkan kepala untuk melihat led biru pada handphoneku, tapi tetap tak menyala. Led itu memang sengaja ku atur khusus untukmu. Aku belum sempat menggantinya meski sudah sebulan yang lalu kita berpisah. Aku baru saja mengirim pesan singkat untukmu, mengucapkan ulangtahun yang ke 17. Sudah sejam aku menunggu jawaban, mataku pun sudah lelah dengan semuanya. Sudah pukul 01.00 tapi masih saja tak ada jawaban darimu untukku. Apa kau memang tak terbangun mala mini? Atau kau tak mau membalas pesanku? Segitu tak berartinya kah diriku? Hingga hanya sekedar pesan saja kau tak mau membalas?

Aku baru saja membuka album kenangan kita, disitu terukir jelas masa-masa indah. Saat kau mencubit pipiku, saatku mencubit hidungmu, saat kita saling bertatapan bersama. Aku suka foto-foto ini, tapi kenapa tak ada foto-foto baru disini? Ahhh.. Aku lupa sudah sebulan yang lalu kita berpisah, sejak itulah kau tak pernah member kabar untukku, kau tak pernah datang kerumahku, dan kau tak pernah menyuruhku untuk makan, mandi ataupun tidur. Dua tahun kita habiskan waktu bersama, hanya dengan kesibukkanku kau meminta semuanya berakhir saja? Tak kah kau pikirkan sebelumnya tentang rasaku ini? Tentang cintaku padamu? Tentang kisah kita?

Aku menatap sms terakhirmu satu bulan yang lalu, tak terasa jatuhlah sudah air dari kelopak mataku. Kelopak mataku yang selalu kau usap saat ada air disana, dank au selalu bilang “Aku gak mau ngeliat kamu nangis lagi, aku gak akan pernah tega ngeliat orang yang aku sayang nangis. Jangan nangis lagi ya sayang, aku sayang kamu”. Lalu kau mengecup keningku, tapi kali ini airmata itu jatuh karenamu. Dan kau tak ada untuk menghapusnya, air itu menggenangi hampir seluruh permukaan pipiku. Aku membiarkan semuanya mengalir karna ku berharap penuh kau datang dan menghapus semua air itu. Tapi nyatanya tidak.

Sebulan sudah telah berlalu, selamat ulang tahun sayang. Aku sungguh masih menunggu kehadiranmu. Jika waktu bisa kuulang, takkan aku meninggalkanmu saat dalam kesibukan sesempat mungkin aku aka ada untukmu. Aku menyesal atas semuanya. Masihkah kau mau memberikan foto-foto terbaru di album kita? Aku masih berharap semuanya bisa dimulai lagi untuk yang kedua. Walau mungkin tak akan seindah yang pertama.

Jumat, 04 Oktober 2013

cerpen - Aku dan Bayanganku


Sore itu ku tatap dia lekat-lekat, matanya lebab dan air masih mengalir deras dimatanya. Tak ada senyum yang biasa ku lihat setiap harinya. Kini aku menatap dia dalam-dalam dan mencoba merasakan apa yang dia rasakan. Derai air matanya makin deras ntah apa yang bisa membuatnya berhenti, yang aku takuti air itu kering. Kekecawaan yang mendalam terlihat jelas dari sorot matanya dari setiap tetes air yang tumpah pada kelopak matanya yang indah itu. Kini bibir manisnya hanya bisa menahan isak. Setiap alunan tangisnya seolah menjelaskan padaku betapa besar rasa kekecewaannya.

Ia menceritakan sedikt hal kepadaku tentang kisahnya, tentang kekecewaannya, tentang rasa sayangnya, dan tentang cintanya. Gadis itu mencoba mengangkat kepalanya dengan sangat tak berdaya. Baginya menunggu berapa lamapun akan dilalui. Dan tangisnya adalah tangis kebahagiaan dan kesedihan. Bahagia karena dia sempat dicintai dan mencintai orang yang memang ditunggu selama 5 tahun walau hanya dengan waktu 5 bulan. Bahagia karena orang itu telah mengajarinya, mengajari bahwa cinta itu harus diperjuangkan karena cinta itu perjuangan. Ntah berjuang dengan tangis, dengan tawa, ataupun dengan diam. Mungkin kali ini dia sedang berjuang dengan diam. Memperjuangkan rasa cintanya pada pria itu. Bahagia bisa mengisi hari-hari pria itu walau mulai sekarang dan seterusnya mungkin tidak. Bahagia bisa menggenggam tangannya saat itu, menatap matanya dengan sangat dalam, duduk berdua dengannya di halte, dan menghabiskan waktu bersama walau hanya beberapa jam. Itulah kebahagiaan yang didapat.

Sedih, mungkin karena kekecewaan yang cukup dibilang mendalam. Buat apa ada perjuangan kalau seharusnya tak diperjuangkan? Gadis itu tak suka air mata, benci dengan derita dan ingin selalu bahagia. Mungkin ada saatnya kesedihan dan kekecewaan ini berubah menjadi kebahagiaan dan kegembiraan. “Sedih tak mendapat kabar sejak itu, sedih semuanya berubah seketika, bahkan sebelum adanya ikatan aku dan dia baik-baik saja. Mengapa setelah ikatan itu hilang semuanya terasa sangat berbeda? Aku tak pernah menyesal pernah memilih dia”, ungkap gadis itu dengan terisak. Bagian putih pada bola matanya berubah menjadi agak kemerah-merahan. Mungkin matanya lelah mengeluarkan air begitu banyak. Aku masih mendengarkan ceritanya. Tentang sanjungan-sanjungannya terhadap pria itu. Tentang masa-masa indah mereka, tentang canda tawa mereka, tentang hal-hal yang mereka sering lakukan, sampai kekisah dimana semuanya berakhir.

Aku menatap matanya lekat-lekat, dia terdiam dan tersenyum lalu berkata,”Tuhan sayang sama aku dan dia, aku dukung semua yang dia lakuin demi kesuksesannya. Aku yakin semua ini yang terbaik untuk aku dan dia. Tuhan punya cerita baru untukku dan untuknya mungkin album memori tentang aku dan dia sudah penuh dan belum ada stock yang baru. Untuk saat ini aku masih menunggunya. Menunggu sesuatu yang tak pasti menjadi pasti. Aku yakin. Ini bukan akhir dari segalanya. Karena Tuhan sayang aku dan dia.”

Rintihan kata-katanya membuatku menangis, dan dia juga menangis. Apa yang aku lakukan pasti dia lakukan, apa yang dia katakana pasti ku katakan. Rasanya aku ingin memeluk erat gadis itu tapi tak bisa. Karena dia semu. Dia hanya bayangan dari aku pada sebuah cermin yang tergantung manis dikamar tidurku. Hanya dia yang mengerti aku dan hanya aku yang mengerti dia. Aku dan bayanganku.

Kau tak akan terganti

" Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan,
  semua tak 'kan mampu mengubahku,
  hanyalah kau yang ada di relungku,
  hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta,
  kau bukan hanya sekedar indah 
  kau tak akan terganti "


Track ini yang aku ingat sehabis solat magrib, tak berharap banyak semoga sukses dan selalu menjadi yang terbaik untuk semuanya. 

Rabu, 02 Oktober 2013

cerpen - Semuanya Masihku Ingat

Sudah beberapa bulan ku lalui tanpamu, bisa dihitung hampir 12 bulan kita tak bersama. Padahal selama 3 tahun lebih kita selalu bersama. Tertawa, becanda, menangis, bersedih. Semuanya kita lalui bersama. Nyatanya aku belum bisa senyaman bersamamu dengan yang baru. Kau yang mampu mendengar celotehanku selama berjam-jam dan membuatku merasa nyaman saat berbagai macam masalah mendekatiku. Kau yang selalu sabar menanti amarahku turun dan tak pernah lelah mencoba menghubungi saat aku tak peduli denganmu. Masih teringat jelas semua kenangan kita. Semua perjuanganmu untuk kita, semua pengorbananku untuk seorang aku yang egois. Aku yang telah menghancurkan kita.

Sejauh ini, aku hanya bisa menerima yang baru dengan apa adanya. Tanpa menuntut banyak. Seperti dulu waktu denganmu aku tak pernah meminta yang aneh-aneh bukan? Tetapi yang berbeda, aku tidak bisa selincah dulu bercerita tentang keseharianku padanya. Aku tidak bisa mencurahkan keluh kesahku seperti yang biasa ku lakukan padamu. Aku tidak bisa mencurahkan isi hatiku bahkan untuk sekedar sharing saja sulit. Ntah dia yang tak suka jika aku terlalu banyak bercerita atau bagaimanalah. Bagiku, sekarang aku merasakan kesendirian. Tak ada tempat bercerita dan berkeluh kesah. Karena itu hanya membuang waktuku, dia tak pernah menanggapi bahkan dia pernah menyakiti perasaanku.

Ya ampun, aku langsung ingat kata-katamu dulu yang sempat ku lupakan. "Kalo ada yang nyakitin kamu, bilang ya sama aku. Aku gak akan pernah rela kalo ada orang lain yang nyakitin kamu." Yah, kamu orang yang paling sempurna yang pernah aku buang. Orang paling sabar yang pernah aku lepaskan. Seberapa lama aku tidak mempedulikanmu selama itu kau selalu berusaha ada untukku. Walau hanya sekedar mengingatkanku makan, mandi, solat, atau hanya untuk mengucapkan selamat pagi, siang atau malam. Nyatanya sekarang saat aku bertengkar dengan yang baru dia juga tidak mempedulikanku, dia memang bukan kamu. Dan kamu bukan dia. Tapi terkadang aku rindu saat-saat dimana kau memperhatikanku, kau mencariku, kau datang ke rumahku sekedar untuk menyelesaikan permasalahan kita. Sekarang? Aku dan dia jauh. Kami hanya saling terdiam tanpa memikirkan kedepan jalan keluar permasalahannya. Hingga aku pernag berada di titik jenuh dan benar-benar lelah dengan semuanya. Aku mencoba untuk menyelesaikan semuanya. Tapi aku merasa aku tidak sanggup hingga akhirnya seseorang yang dekat denganku rela memberikan bahunya untuk aku bersandar sebelum aku bangkit mencoba menyelesaikan semuanya. Kamu, orang yang mengajariku untuk bersabar. Walau kau bukan lagi milikku. Kadang aku merasa seperti orang yang bodoh. Ya bodoh, aku melepaskanmu yang "dulu" sangat peduli denganku. Tak ada lagi yang mencariku hingga menelponku berkali-kali, mengirim pesan singkat hingga kotak masukku penuh, datang ke rumahku dengan membawa es krim tiramisu kesukaanku dan coklat silverqueen, tak ada lagi wajah khawatirmu saat aku sakit, tak ada lagi nada marahmu. Tak ada lagi. Semua kini tinggal kenangan.


Sesungguhnya aku merindukan segala perlakuanmu terhadapku, mencariku atau bertengkar denganku. Berpanas-panasan dijalan dengan motormu yang sekarang tak lagi ada, hanya sekedar untuk mencari tempat makan yang aku inginkan. Membuatku menunggumu 8 jam lalu kau tak datang, memberikan kado ulangtahun diam-diam. Semuanya masihku ingat.

lirik sini yukk, ada cerpen lagi loh^^


cerpen - semanis kamu
cerpen - kangen
cerpen - apa yang kalian pikirkan 
cerpen - semuanya berawal dari kekecewaan 
cerpen - dimana cahaya terangku
cerpen - sungguh ini terlalu lama
-mmshabrina-

Cerpen - Sungguh ini terlalu lama

Baiklah kita sudah lama saling kenal tapi kenapa kau masih saja tidak mengerti keadaanku? Aku sakit saat kau duduk berdua dengannya, saling berpandangan dengan sangat dalam, celah di jari-jarimu juga sudah pernah dilenngkapi dengan jari-jarinya, ditambah semua orang berkata kalian pasangan yang serasi. Apa itu maumu? Tak tahukah kau aku yang selalu menantimu? Aku selalu berusaha ada saat kau menitikkan airmata? Siapa yang menghapus derai tangismu? Siapa yang memberikan bahu saat hatimu digores olehnya? Siapa yang menemanimu larut malam saat dia pergi dengan hobinya? Aku! Aku yang selalu berusaha ada untukmu saat dia yang kau cintai ntah pergi kemana, ntah peduli atau tidak, ntah ingat atau lupa denganmu. Tapi pernah kah kau menolehkan kepalamu saat kau berada dalam kebahagiaan? Bahkan kau tak pernah ingat denganku.

Sudahlah, kita sudah lama saling kenal tapi kenapa kau masih saja tidak mengerti keadaanku? Candamu bisa buatku saat dia telah menyakitimu. Kau datang padaku dan kau tinggalkan aku saat dia telah bermanis ria denganmu. Tidakkah kau ingat ungkapanku malam itu? Sungguh aku tak kuat jika aku hanya menjadi sahabat bagimu. Bolehkah aku meminta lebih? Bahkan kedua orangtuaku sangat setuju kalau kita bersama, tapi ku rasa kau hanya mencintai dia. Dia yang selalu menyakitimu. Dia yang selalu membuat air keluar dari mata indahmu. Dia yang membuatmu bisa sedekat ini. Dekat sekali. Dan dia yang membuatmu jauh-jauh sekali dari hidupku. Haruskah aku menunggu cintamu yang tak pasti?

Aku tak mengerti kenapa Tuhan menitipkan rasa cinta ini untukmu yang begitu besar. Padahal nyatanya sejak 5 tahun yang lalu kau hanya menganggapku sahabat. Ntah berapa lama semua ini akan bertahan. Aku tak mengerti kenapa rasa cinta ini makin hari makin bertambah dan tak berkurang sedikitpun. Lima tahun berlalu dan selama lima tahun juga kekasihmu dia. Selama lima tahun aku menantimu yang tak kunjung putus dengannya. Kapan aku bisa mendapatkan cintamu seperti dia? Sedangkan dia selalu mengabaikan kasih tulusmu? Sungguh ini terlalu lama untukku.

-mmshabrina-
 
Copyright mmshabrinaa's 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .