Bintang malam yang bersinar malam ini sungguh menyejukkan hatiku, ditambah lagi dengan suaramu yang menemani sepi malamku. Duduk di teras rumah sendiri sepi api membuatku nyaman dengan adanya alunan suara lembutmu dan tawa renyahmu yang terselip dalam percakapan kita. Sesekali aku menatap langit, melihat taburan bintang yang berusaha mengalahkan pantulan sinar matahari pada sebuah bulan yang menerangi malam. Terselip beribu rindu dalam setiap kata yang keluar dari bibirku. Percakapan kita juga selalu terisi dengan kata cinta yang kau lontarkan dari sebrang pulau sana. "Aku mencintaimu juga", jawabku dengan lembut. Semuanya berlalu tak terasa sejam sudah kita bercakap hingga sambungan telponya mati karena handphoneku low.
Beberapa menit berselang kta memutuskan untuk melanjutkan percakapan video-call. Lumayanlah membuat rasa rindu ini sedikit menipis karena aku bisa melihat wajahmu, menatap matamu walau hanya melalui layar laptop yang tak begitu besar inch- nya. Jika waktu bisa ku percepat dan segalanya bisa ku atur aku ingin kau segera kesini dan kita bisa berlibur bersama dengan waktu yang lama. Aku ingin menghentikan waktu agar aku bisa selamanya bersamamu. Mengukir kisah kita, kenangan kita, suka dan duka. Semuanya aku mau.
Bintang malam yang bersinar membawaku pada suasana khayalan yang luar biasa, pada suatu pengharapan lebih tentang kita. Tentangmu yang disana tentangku yang disini, agar kita bisa menjadi satu. Bintang malam, sampaikanlah salamku padanya aku ingin melukis sinarmu di relung hatinya. Jika bulan bisa berbicara, ingin sekali rasanya aku menitipkan salam untuknya... Salam rindu dari lubuk hatiku akan senyumnya, akan genggam tangannya, akan sorot matanya, tawanya, candanya dan semua tentang dia.
Bintang malam, sinarmu mampu menerangi bumi.. tapi mampu kah kau menyampaikan rindu ini untuknya?
yuk ada cerpen lagi ini, marii dibaca^^
cerpen - aku, kamu dan dia
cerpen - segenap rahasia
cerpen - semuanya salahku
yuk ada cerpen lagi ini, marii dibaca^^
cerpen - aku, kamu dan dia
cerpen - segenap rahasia
cerpen - semuanya salahku
0 komentar:
Posting Komentar