Semuanya masih gelap, ntah mataku yang tak bisa melihat terangnya cahaya atau memang masih gelap. Aku masih terdiam menyendiri dengan bertemankan sepi. Sesekali aku menyalahkan diriku sendiri. Merapati hari yang kini ku jalani sendiri. Aku mencoba mengumpulkan segenap keberanian untuk mencari setitik cahaya. Tapi masih tidak ku temukan. Aku hanya bisa menangis dan menangis dengan segala kegelapan yang menyelimuti hari-hariku. Kamu adalah setitik cahaya yang biasanya menyinari dan menerangi hariku. Tapi ntah sekarang kamu dimana. Kabarnya pun aku tak tahu, kau hilang tanpa sebab, tanpa kata dan tanpa jejak.
Gelap ini sungguh menyiksaku, dimana matahariku? dimana kamu? Sungguh tega dirimu membiarkanku terjebak dalam ruang gelap ini? dalam kesunyian ini? aku masih merintih ketakutan dalam gelap. Kau yang selalu merangkulku saat aku ketakutan kini pergi. Ntah apa sebabnya, aku tak mengerti. Secepat kilat cahayamu hilang dalam duniaku. Aku masih berusaha mencari cahaya lain untuk hidupku tapi tak berhasil. Sungguh aku tak bisa hidup tanpa cahayamu.
Kamu, seseorang yang paling ku benci. Aku benar-benar berusaha melupakanmu dengan segala usahaku. Tapi tak bisa, nyatanya untuk berjalan saja sulit karena aku masih terjebak dalam dunia gelap. Aku benar-benar kehilangan arah. Aku tak tahu harus kemana. Tuhan, kembalikan dia. Izinkan aku mencintainya lagi, buanglah rasa benci ini, kembalikan cahaya terangku Tuhan. Sungguhku tak bisa hidup tanpanya.
yuukk geser kesini^^
cerpen - harapan pada sebuah balon
cerpen - bintang malam
contoh pidato pahlawan
cerpen - kangen
cerpen - kisah masa kecil kita
cerpen - mencintaimu dengan sederhana
-mmshabrina-
Sabtu, 05 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar