RSS

Minggu, 28 Juli 2013

Cerpen - Aku suka caramu


Selamat pagi blogger sudah lama jari ini gak bergelut dengan papan keyboard di laptop dan menari merangkai kata nih..

Mencintai itu indah.. sebenarnya apa sih makna dari cinta, dari dulu sampai ke hari ini aku masih mencari-cari maknanya..

Huff, buat kata-kata yang akan menjadi kalimat itu sedikit sulit ya apalagi jika otak ini selalu terisi namamu.. iya, 4 huruf 1 kata tapi ya Cuma kamu yang buat saya jatuh cinta. Saat ini. Semoga nanti juga.

Percakapan semalam membuatku mengerti bahwa apa yang ku prinsipkan selama itu hampir benar. Biarkan semuanya mengalir seperti air, let it flow.. iya, mengenang dan mengingat itu boleh asal masih dalam keadaan bisa mengontrol dan menjaga emosi. Aku suka dengan percakapan semalam, tapi aku aku kurang suka dengan kata-kata yang sering kamu lontarkan untuk sedikit meyakinkanku. Sebenarnya itu tak penting bagiku karena apapun yang terjadi aku tidak akan yakin sepenuhnya kepadamu.

 Keraguan itu masih ada selagi kamu gak mau membahas keraguan itu. Rentetan puzzle yang tak ku caripun datang dengan sendirinya ketika suaramu yang selalu membuatku rindu mengalun, menceritakan semua kejadiannya. Aku merasa, aku telah menemukan semuanya walaupun aku tak pernah merasa mencari itu. Aku menemukan kamu yang dulu, ya kamu yang dulu. Dulu banget, kamu yang aku kenal pertama kali, kamu yang dulu. Kamu yang masih ada untukku sebelum kamu menghilang, dulu.

 Sedikit demi sedikit sejak kamu membuka semuanya semalam.. maksudnya berceita loh, aku mulai yakin, ntah datang darimana semua keyakinan itu.. ya aku memang baru “mulai” yakin. Tapi ini lebih baik daripada tak yakin padamu sama sekali kan? mungkin karna rasa penasaran saya sudah terjawab yaa.. mungkin.. Dan aku pun yakin kalo aku sayang sama kamu. Ya, frekuensi dari rambatan getaran udara yang kita gunakan sebagai media komunikasi malam itu memuatku yakin. Sayangnya, detik-demi-detik berjalan begitu cepat sehingga semuanya berakhir, berakhir dengan manis. Semanis kata-katamu yang menyakinkan hatiku.

Pada pertengahan dari sebuah pengakuan terlarangmu sempat kaget loh tapi just realized bahwa semuanya sudah selesai eh maksudnya sudah lama jadi gak perlu terlalu dipikirkan mendalam.. Pada dasarnya suatu masalah gak akan ada habisanya kalo kita saling salah-salahan yak an? Kalo kita saling ungkit-ungkit masa lalu.. Kali ini aku ingin membenarkan pernyataan bahwa “yang lalu biarlah berlalu” setuju gak sih sama aku? Hahaha ya kalo salah ya salah aja deh gak perlu ungkit masalah yang udah lalu. Karna masa lalu itu gak akan bisa diubah-ubah.. mending jadi pelajaran untuk memperbaiki masa depan.. ya gak?? Masa depan? Iya, masa depannya aku itu kamu. Eh, jangan senyum-senyum gitu ah.. aku serius loh.. hehe

Kejujuran itu mahal loh harganya, waktu untuk jujur itu gak ada kata terlambat kok, tapi tergantung dengan orang yang mau mendengar suatu kejujuran itu jika dia siap semua akan baik-baik saja kalo gak semuanya bisa hancur ya bener-bener hancur.. aku suka caramu yang mengungkap semuanya malam ini, terimakasih atas obrolan yang telah meyakinkan hatiku untuk tetap memilih kamu, aku sayang kamu.

Cerpen - Kangen

Hari ini ku rasa berbeda dari hari biasanya, senyummu yang tak pernah buatku sejak kemarin mungkin bisa kau berikan padaku.. Sungguh ku tak ingin seluruh arlogi berjalan cepat, aku malah ingin semuanya berhenti sejenak. Membiarkan kita tertawa lepas bersama…

Untuk pertama kalinya sejak pertemuan terakhir, kita bertemu lagi.. melepas lelah dan penat saat mencari penginapan untukmu.. Halte itu, jadi salah satu kenangan kita.. yah, mungkin saat kita masih bersama dan ingin bernostalgia kita bisa berkunjung kesana. Angin malam berusaha masuk ke jaket magentaku saat kau ada tepat di sampingku.. awalnya aku sengaja duduk berjarak denganmu, dan meletakkan helm yang kau pegang dengan lucu itu diantara kita.. ntah kenapa saat ku tersadar helm itu sudah kembali dipangkuanmu, dan kini aku dan kamu tak berjarak lagi.. mungkin sudah terlalu lelah ya, selama ini kita terlalu jauh..

Kota metropolitan yang kita pilih untuk jadi tempat pertemuan itu masih sesak dengan kendaraan yang berlalu lalang, mungkin kalo dipaksa untuk mengingat-ingat kejadian itu pukul 10 malam.. yang bisa aku ingat itu kata-katamu yang ini.. “Kok senyum-senyum terus sih?”, kau melontarkannya dengan tatapan yang sangat dalam. Disitu aku melihat pancaran kebahagiaan, yah.. ternyata aku benar-benar sayang kamu.. percakapan-percakapan kecil dari bibir manismu memecahkan suasana dingin yang ku rasa malam itu, sempat tak terdengar suara-suara klakson mobil dan motor yang berlalu lalang karna ingin cepat sampai di rumah. Ntah kenapa aku ingin memberhentikan lagi waktu-waktu itu, ingin tetap bersamamu.

Tinn..tiinnn.. itu klakson motor yang tadi menurunkan kita bukan? Akhirnya aku mengajakmu ke halte itu, dan sekarang motor yang tadi sudah ada didepan kita. Pastinya untuk mengantarkan kita. Mengantarkan untuk beristirahat sejenak sebelum melepas semua rasa rindu yang sudah bertahun-tahun ditahan esok hari..

Aku menjemputmu karna kau sudah terlalu rewel berada disana, huh aku masih belum siap sesungguhnya untuk bertemu kamu. Pertemuan tadi malam membuatku malu, tapi untungnya aku bisa mengontrol semua emosi jadi terlihat biasa- saja (mungkin). 

Akhirnya kita sampai dan memulai semua percakapan bersama.. aku kangen, aku kangen kamu. Aku kangen saat kita duduk berdua diluar, duduk berdua disana. Saat kau menarik tanganku dan dengan sekejap tanganku berada digenggamanmu. Aku kangen saat mata kita bertemu. Aku kangen menarik hidungmu hahaha… aku juga kangen mencubit kecil pipimu sayang.. yang jelas semuanya, aku kangen kamu. Aku kangen pertemuan singkat kita.

Pertemuan itu membuatku mengerti arti sedikit dari sebuah cinta, iya benar katamu kalau cinta itu harus diperjuangkan.. cinta juga pengorbanan, cinta itu egois. Hmm, yang perlu kamu tau cinta itu jauh.. yaa, cinta aku itu kamu. Kamu sayangku, aku cinta kamu.





nih ada cerpen lagi, yuk dibaca^^ 
cerpen LDR
cerpen - aku menyesal
cerpen - kisah masa kecil kita
cerpen - mencintaimu dengan sederhana
cerpen - kita memang beda
cerpen - random

-mmshabrina-

Cerpen - Aku Menyesal


Malam itu, aku juga gak ngerti kenapa aku bisa mengetik pesan singkat sekejap itu ke kamu dan mengirimnya dengan cepat.. membaca balasanmu membuatku tak tega untuk menjawab kalau sesungguhnya itu memang benar, tak terasa ada tetesan yang jatuh tepat dipipiku. Ya, pipiku yang sering kau usap saat ada tetesan seperti ini. Mungkin tak akan ada lagi jari-jari lembutmu menghapus air-air yang tergenang dikelopak mataku dan membanjiri pipiku ini. 

Ya, sejak malam itu.. kau berubah. Menjadi dingin. Sedingin malam itu, aku yang salah. Aku memutuskan kita berpisah dengan alasan klise “aku gak mau pacaran dulu ya”. Malam itu ada lagu terakhir kita bukan? Huh, aku sampai menangis saat berkeputusan sebodoh itu. Tapi mau bagaimana lagi? Semuanya sudah lewat, kau juga sudah berubah. Dan mungkin tak akan bisa manis seperti dulu lagi.

Ikatan memang sudah tak ada. Toh, kamu masih sering menjemputku.. mengirim pesan di kontak bbm-ku, bahkan tak jarang kita jalan berdua seperti dulu. Tak jarang aku selalu bilang “Aku kangen kamu” kadang kau bales “kangen kamu juga, yuk main” tapi pernah juga kau menjawab “Hmm” dan beberapa menit kemudian masuk lagi balesanmu “Kangen juga, tapi lagi gak bisa keluar” huh.. kalau ingat semuanya sesak didada ini. Sesal di hati ini. Bodoh, mungkin aku orang yang paling bodoh melepaskan orang sepertimu.

Semua berubah.. saat kita sedang saling bertukar cerita di bbm dan kau tiba-tiba bilang “aku baru aja jadian loh”. Baru saja kau bilang kalau kau kangen aku, dan kau bilang kau baru jadian.. tidak, semuanya berubah.. mungkin aku harus menyesali semuanya. Harus. Semuanya salahku. Bodoh. Bodoh, sekarang aku merasa kehilangan kamu. Ya, aku memang bodoh. Aku masih mencintaimu.


ada cerpen lagi loh, yuk kesini^^
cerpen - aku dan bayanganku
cerpen - kita memang beda
cerpen LDR
cerpen - kisah masa kecil kita
cerpen clbk (cinta lama bersemi kembali)
-mmshabrina-

 

Rabu, 24 Juli 2013

Cerpen - Mencintaimu dengan Sederhana


Aku belajar mencintaimu dengan sederhana. Menahan rindu dengan sederhana, merangkai setiap kata untuk membalas pesan singkatmu dengan sederhana, dan mendengar celotehanmu lewat ponsel dengan sederhana.

Yang pertama adalah menahan rindu kepadamu dengan sederhana. Ya, menjalin hubungan dengan berbagai hal yang berbeda itu tidak sesederhana mengatakannya. Ntah, hal-hal apa yang kau lakukan disana akupun tak tahu. Kadang, sering terlintas dibenakku kenapa aku bisa sebodoh ini.. ya, bodoh. Menjalin hubungan dengan beda kota bahkan beda pulau. Sampai rasa rindu itu terasa sudah setinggi gunung dan kadang penatpun ku rasa. Ntah kau yang tak pernah mengerti ketika aku benar-benar merindukanmu. Atau aku saja yang tak bisa mengontrol emosi. Rindu pun terasa sulit dan serba salah bagiku. Ya, serba salah. Sering aku hanya mengirim pesan singkat kepadamu.. “aku kangen kamu.” Mungkin karena terlalu to the point aku selalu mendapat jawaban yang tidak membuatku puas.

Terkadang aku merasa kau terlalu sibuk dengan urusanmu. Iya, aku jelas-jelas bilang kangen sama kamu. Kamu Cuma balas pesanku 2 atau 3 kali lalu pergi ntah kemana. Berat untuk membalas karna takut timbul pertengkaran kecil karna rasa kangenku padamu. Tapi hati inipun tetap menunggu pesan darimu sampai akupun lelah.. dan ketika pesanmu datang mungkin aku sudah terlalu lelah menunggu dan tak ada hasrat untuk membalas pesanmu, ya kau memang kadang tak mengerti rasa rindu ini. Aku juga terlalu egois mungkin. Perlahan aku mencintaimu sederhana dengan menahan rindu ini sederhana, tak seegois saat-saat dulu. Tak ku akan lagi ku ungkapkan karena ku tak ingin rindu ini menjadi pertengkaran. Menahan dan menahan sampai akhirnya kau tahu rasa rindu ini yang ku buat sesederhana mungkin.

Gombal itu yang selalu ku ucapkan padamu. Setiap kata yang ku rangkai dan ku kirim kepadamu itu memang sekedar gombalan dariku. Semuanya karna rasa rindu yang tertahan dengan sederhana akhirnya terangkailah kata-kata manis yang sering masuk diponselmu bahkan tak jarang aku mengucapkan itu saat kita saling mendengar suara. Ntah tujuannya apa, melepas rindu atau tidak tapi ya itu semuanya sudah menjadi kebiasaanku untuk membuat kata-kata manis untukmu..


ada beberapa cerpen nih.. yukk dibaca^^
-mmshabrina-

Cerpen - Kisah Cinta Masa Kecil Kita


Selamat pagi kamu yang disana..  ntah kenapa hari ini aku ingin menyapamu.. mungkin karena rasa kangen yang udah bertumpuk sejak beberapa tahun yang lalu, yahhh..
Yang masih jelas ku ingat dari kamu itu senyum lugu yang ntah itu malu-malu atau emang senyummu yang begitu..
Btw boleh gak sih aku nulis tentang kamu… sedikit aja sekilas untuk nginget-nginget kenangan lalu..
Gak nyangka ya, sekarang kita udah sama-sama SMA padahal dulu waktu kenal kita masih SD loh, ya gak sih? Iya kan?

Semuanya berjalan tanpa perkiraan, mengalir bagai air..

Awalnya, kamu yang meminta nomorku kan? Pada omku, lalu percakapan kita berlanjut setelah akhir dari pertemuan itu. Tak jarang kita saling ejek bukan? Aku masih ingat saat kau mengirim pesan singkat untukku yang berisi “dasar cewek kampung”. Sebel, kesel ah semuanya deh gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Aku pun memutuskan untuk tidak menghubungi kamu, setiap pesan singkatmu yang masuk di handphone mungilku hanya ku baca tanpa ada hasrat untuk membalas. Sampai akhirnya kamu sms lagi, yaa… kamu sms aku dengan nomor yang tak ku kenal. Ntah kenapa, aku melupakan kejadian yang telah membuatku sedikit membencimu..

Hal lucu pun dimulai, yaaa.. masih ingat NSP (Nada Sambung Pribadi) saat itu aku memakai NSP lagu Lobow – Salah.. lupa liriknya? Nih aku ingetin sedikit.. Begini lagunya “Apa aku pernah mengeluh, apa aku pernah berlari saat kau ada masalah. Apa aku pernah mendua, apa aku tak mengimbangimu.. sayang kau menilaiku salah”. Nah itu liriknya.. mungkin kamu ingat? Ya kan? Saat itu kamu bilang kalau NSP-ku bagus.

Gak lama setelah itu kamu kembali datang dan mengirim pesan singkat dengan nomormu yang baru. Huh, terlalu banyak nomormu jadi aku pusing. Kali ini kamu menyamar menjadi… duh, aku lupaa.. yang jelas pada akhirnya akupun tau kalo itu kamu. Percakapan anak-anak yang lugu itu membuat kita makin lama semakin dekat. Yahh, sampai akhirnya kamu mengutarakan yang bisa disebut dengan ‘menembak’ aku gak begitu paham dengan istilah itu yang jelas aku hanya ingat kalau hari itu temanku ‘B’ mengutakan hal yang sama ke aku. Mungkin, Tuhan yang mengantarkan kita untuk bersama atau ada hal lain, aku juga gak tau. Yang jelas, aku menerima kamu. Aku memilih kamu dibandingkan ‘B’.

Semuanya berjalan seperti jalanan tanpa aspal. Selalu ada saja masalah tapi aku gak pernah merasa lelah. Aku sayang sama kamu. Sampai akhirnya kita putus karna komunikasi yang tak baik.. dan sekarang kamu kembali, dengan senyum itu, tawa yang lalu, mungkin membawa cinta yang dulu. Dan nyatanya aku masih mencintaimu.


yukk, baca yang ini yukkk^^
cerpen - mencintaimu dengan sederhana
cerpen - some words for you 
cerpen clbk (cinta lama bersemi kembali) 
cerpen - apa yang kalian pikirkan 
cerpen - semuanya berawal dari kekecewaan
-mmshabrina-
 
Copyright mmshabrinaa's 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .