Baru saja beberapa jam kamu meninggalkanku untuk aktivitas
rutinmu yang biasa tapi dada ini terasa sesak.. rindu ini langsung memuncak..
Kata-katamu dari ponsel saat kita berkangen-kangen-ria masih jelas
ditelingaku.. “Nanti ya, aku masih di luar kota nih”, Ya Tuhan.. kenapa aku
sedikit lega mendengar kata-kata itu, namun jika ku ingat rindu dihatikupun
tumpah karenanya..
Hari yang panjang akan mulai kurasakan.. karena kau sudah
bergelut dengan kesibukanmu, dan mulai ada waktu lagi mungkin sore hari atau malam
hari. Itupun kalau kau tidak lelah. Semuanya terasa ringan (mungkin) ketika aku
sudah kembali masuk ke sekolah.. waktu liburmu begitu singkat, dan waktu itu
tidak mengurangi sediikitpun rasa rindu ini padamu.. bisa dibilang bertambah
banyak, aku tak tahu. Kamu yang memang ngangenin atau aku saja yang selalu
rindu padamu. Ah, ku kira dua-duanya benar.
Menatap arlogi digital yang ada di handphone, aku hanya bisa
mendesah lesu.. Huh, hari ini benar-benar berjalan lamban. Sudah setengah jam
aku duduk disini menatap ini. Nyatanya, semua perasaanku padamu sangat sulit
untuk dirangkai dengan kata-demi-kata. Aku takut hailnya tak seberapa, yahh..
tak sama dengan kenyataan yang ku rasakan.
Apa kamu pernah berfikir kalau aku menahan air yang hampir
saja tumpah dipipiku? Iya, kalau ku sudah benar-benar kangen kamu.. kangen
kabarmu, kangen senyummu, yah.. kangen tatapanmu, semuanya deh.. tanpa ku
sengaja dan ku sadari semuanya terjadi. Banjir tiba-tiba melanda pipiku, tanpa
ada yang mengusap tanpa ada yang melihat. Hanya jari-jariku yang pernah kau
pegang ini yang menghapus semua genangan air dipipiku. Apa kau tau? Ah, kau tak
perlu tau. Yang kau perlu tau aku kangen kamu loh.
Semua terasa indah saat kau tak sibuk.. Mengerti
kesibukanmuitu hal yang cukup sulit bagiku, ditambah lagi kadang jarak dan
waktu tak berteman dengan kita. Aku benci saat kau sibuk. Kau seolah lupa
denganku, tapi mau bagaimana lagi. Mau tidak mau, suka tidak suka. Harus mau
dan harus suka. Kalau tidak yaahhh takan bisa kita jalani semuanya.
Empat hari waktu liburmu sangat kurang bagiku.. ah, aku
benci. Dari empat hari itu kau hanya punya waktu untukku satu hari. Lainnya kau
sibuk dan aku menunggu. Aku sibuk dan kau pun sibuk. Aku sibuk dan kau
menunggu. Semuanya terasa konyol. Sekonyol percakapan-percakapan kita. Kita
selalu ngobrol lewat ponsel berjam-jam tapi ntah apa yang kita bicarakan
hahahaha aneh.. lucu.. yaa seperti kamu. Tapi itu yang aku suka dari kamu. Iya
sayangku, aku suka kamu.
baca lagi yuukk^^
cerpen - semanis kamu
-mmshabrina-
baca lagi yuukk^^
cerpen - semanis kamu
-mmshabrina-
0 komentar:
Posting Komentar