RSS

Minggu, 15 September 2013

Cerpen LDR - Malam minggu kita


Kamu dan aku memang jauh. Sudah pula terbiasa menghabiskan sabtu malam dengan kesibukan masing-masing. Aku pergi ke pesta ulang tahun ke 17 temanku, sedangkan kamu dirumah asik bergelut dengan stik kesayanganmu dan bermain permainan yang menurutmu sangat seru, PES. Kita baru sekali menghabiskan waktu sabtu malam berdua dan itu dua bulan yang lalu. Cukup lama bukan? Tentu. Awalnya semua berjalan baik-baik saja. Dan nafasku berubah menjadi sedikit tertahan beberapa detik saat membaca pesan singkatmu yang cukup membuatku berfikir. Lagi-lagi, C E M B U R U. 
 Ya, Tuhan. Mengapa kau izinkan dua hati yang jauh ini bersatu. Lagi-lagi kamu cemburu. Yah, itu memang makanan yang selalu kita nikmati bukan? Atau itu lauknya? Mungkin itu sayurnya ya.

Aku ingin segera mengakhiri acara ini setelah membaca dan sedikit menyesal dengan perbuatanku sendiri. huh, memang susah ya pacaran jarak jauh. Bilang salah. Gak bilang juga salah. Serba salah. Tapi, aku heran denganmu kenapa kamu masih sebegitu sabarnya denganku yang kau bilang selalu membuatmu cemburu? Ntah, apa yang ada dipikiranmu sampai kau masih mencoba mempertahankan semuanya, sedangkan aku sering membuat semua yang rapih menjadi sedikit berantakan. Kamu memang rajin sayang rajin untuk merapihkan semua masalah kita. Dan mungkin saatnya aku yang merapihkan ya. Ntah secepat apa jariku menekan nomor papa dan memintanya menjemputku. Dalam perjalanan resah terus menghampiriku kala kau sedikit telat membalas pesan singkatku. Tuhan, aku memang bodoh. Selalu, selalu, selalu saja ku ulang.

Sampai dirumah dengan waktu yang menurutku saangaaatt lama. Aku langsung masuk ke kamar dan menelponmu. Dengan segala sesal aku tanya kenapa kamu begitu sayang. Percakapan kita berjalan singkat. Ntah waktu yang singkat atau apalah.. tapi menurutku waktu tidak bisa disingkat karena apapun yang terjadi waktu tetap 24 jam bukan? Tidak akan berubah menjadi 22 jam atau 20 jam jika disingkat bukan? Mungkin waktu saja yang terasa sangat sebentar ya. Tak terasa resahku sudah hilang. Kau memang selalu bisa mencairkan suasana, kau memang masih mengerti aku sampai sekarang. Walau beberapa kali aku membuat ulah. Dan aku tau rasanya bagaimana merapihkan apa yang hancur berantakan.

Percakapan itu yang awalnya tegang menjadi sangat manis, semanis gula yang masuk ke dalam secangkir kopi. Hmm.. jarak memang selalu menghambat kita. Cemburu dan curiga memang selalu menjadi masalah kita. Tapi cinta dan sayang selalu menjadi milik kita. Iya, milik aku dan kamu. Nyatanya sejauh hubungan kita dan sejauh jarak kita tetap saja tak pernah membuat hati kita jauh. Sekarang aku yakin, ya aku yakin dengan semua yang sering kita bicarakan dari handphone. Aku memang tak tahu kau disana bagaimana tapi aku mencoba memberi keyakinan padamu untuk kita.

Pesanku jangan sering-sering pundung ya sayang, pulau sumatera dan pulau jawa itu jauh loh. Kalo kamu pundung aku gak mungkin bisa kesana kan? Tapi kalo aku yang pundung kamu bisa dong kesini sayang. Hehehe.. kadang aku menghayal kita akan dekat sedekat hati kita. Mungkin kita butuh bersabar untuk menunggu waktu yang mengalah ya. Karena kita tahu hati kita selalu mengalah dengan waktu. Oh iya, kepercayaanku dijaga baik-baik ya sayang. Cintaku juga jangan lupa dirawat. Satu lagi, hatiku jangan dibuat luka ya. I love you!

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright mmshabrinaa's 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .