RSS

Kamis, 21 November 2013

Cerpen - Bintang Malam



Bintang malam yang bersinar malam ini sungguh menyejukkan hatiku, ditambah lagi dengan suaramu yang menemani sepi malamku. Duduk di teras rumah sendiri sepi api membuatku nyaman dengan adanya alunan suara lembutmu dan tawa renyahmu yang terselip dalam percakapan kita. Sesekali aku menatap langit, melihat taburan bintang yang berusaha mengalahkan pantulan sinar matahari pada sebuah bulan yang menerangi malam. Terselip beribu rindu dalam setiap kata yang keluar dari bibirku. Percakapan kita juga selalu terisi dengan kata cinta yang kau lontarkan dari sebrang pulau sana. "Aku mencintaimu juga", jawabku dengan lembut. Semuanya berlalu tak terasa sejam sudah kita bercakap hingga sambungan telponya mati karena handphoneku low.

Beberapa menit berselang kta memutuskan untuk melanjutkan percakapan video-call. Lumayanlah membuat rasa rindu ini sedikit menipis karena aku bisa melihat wajahmu, menatap matamu walau hanya melalui layar laptop yang tak begitu besar inch- nya. Jika waktu bisa ku percepat dan segalanya bisa ku atur aku ingin kau segera kesini dan kita bisa berlibur bersama dengan waktu yang lama. Aku ingin menghentikan waktu agar aku bisa selamanya bersamamu. Mengukir kisah kita, kenangan kita, suka dan duka. Semuanya aku mau. 

Bintang malam yang bersinar membawaku pada suasana khayalan yang luar biasa, pada suatu pengharapan lebih tentang kita. Tentangmu yang disana tentangku yang disini, agar kita bisa menjadi satu. Bintang malam, sampaikanlah salamku padanya aku ingin melukis sinarmu di relung hatinya. Jika bulan bisa berbicara, ingin sekali rasanya aku menitipkan salam untuknya... Salam rindu dari lubuk hatiku akan senyumnya, akan genggam tangannya, akan sorot matanya, tawanya, candanya dan semua tentang dia. 

Bintang malam, sinarmu mampu menerangi bumi.. tapi mampu kah kau menyampaikan rindu ini untuknya?




yuk ada cerpen lagi ini, marii dibaca^^
cerpen - aku, kamu dan dia
cerpen - segenap rahasia
cerpen - semuanya salahku

Senin, 11 November 2013

Contoh Pidato - Pahlawan

Mungkin pada kesempatan malam yang dingin ini, hemm yang sedikit butuh kehangatan. Saya gak menulis tentang cerpen galau atau cerpen kebahagiaan atau juga curhat. Tapi saya ingin memberi sesuatu yang berbeda kepada blogger nih.. Malam ini saya akan men-share sebuah contoh Pidato yang bertemakan tentang Pahlawan, masih gress banget loh ini karena sehubungan dengan hari Pahlawan yang baru aja kita peringati kemarin tepatnya tanggal 10 November.

Yth. Ibu Dewi Selaku Guru Pembimbing kelas IPA -2
Dan teman - teman yang saya banggakan...

Ass...
Pada kesempatan yang berbahagia ini sehubungan baru saja kita memperingati hari pahlawan tepatnya tanggal 10 November izinkanlah saya menyampaikan pidato yang bertemakan pahlawan. Disini saya tidak akan menjelaskan tentang sejarah pahlawan yang pada masa penjajahan, karena saya yakin kalian semua lebih pandai dan lebih mengerti tentang itu daripada saya. Dan kita sudah mempelajari tentang pahlawan pada pelajaran sejarah. 

Hadirin yang berbahagia, apakah kalian tau arti / makna dari sejarah itu sendiri? Apakah yang tergambar dalam benak kalian ketika kalian mendengar kata pahlawan? Bambu runcing kah? Darah kah? Perang atau yang lainnya? Hampir semua orang memiliki mainset bahwa "Pahlawan adalah orang yang berjuang, orang yang mengorbankan jiwa dan raganya untuk pergi ke medan perang, bertarung melawan penjajah untuk kemerdekaan, untuk kebebasan bagi negara dan bangsanya". Padahal sebenarnya arti dari pahlawan itu sendiri adalah "Orang yang rela mengorbankan jiwa, raga, harta, dan waktu yang mereka miliki untuk dirinya sendiri, sesama, orang lain, bahkan bangsa dan negaranya." Jadi, Anda, Saya dan kita semua adalah pahlawan. Pahlawan untuk diri kita sendiri, pahlawan untuk sesama dan orang lain dan pahlawan untuk orang banyak. Pernahkan kalian mendengar pepatah yang mengatakan bahwa "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai Jasa para pahlawannya?" Pertanyaannya, apakah kita sudah menghargai jasa dari pahlawan-pahlawan kita? Dan siapa sebenarnya pahlawan-pahlawan pada masa sekarang?

Hadirin yang berbahagia, Pada dasarnya kita terlahir di dunia ini untuk menjadi pahlawan, yaitu menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri. Mengapa demikian? Pernahkah kalian mempunyai suatu keinginan yang kuat? Contoh saja, ketika kalian ingin masuk ke suatu sekolah favorite atau universitas favorite apakah tidak ada perjuangan / usaha yang kalian keluarkan untuk masuk kesana? Tentu ada usaha, tentu ada perjuangan. Disitulah kalian menjadi pahlawan untuk diri kalian sendiri, meluangkan waktu kalian untuk belajar-belajar dan belajar berjuang mempersiapkan segala tes yang akan dilalui demi satu tujuan yaitu lulus dan lolos serta menjadi warga di sekolah / universitas yang kalian idam-idamkan. Tetapi yang harus sipertanyakan adalah apakah kalian masih menghargai perjuangan kalian ketika kalian sudah masuk disana? Dengan belajar lebih giat dan menghargai setiap waktu yang ada serta mempergunakan kesempatan untuk belajar dengan baik dan benar disekolah yang kalian impikan?? Tidak, kebanyakan dari kita sudah merasa puas dengan apa yang telah kita perjuangkan diawal dan kita tidak ingat bagaimana perjuangan kita masuk ke sekolah tersebut, kita tidak menghargai usaha yang telah kita lakukan untuk suatu keinginan kita. Berarti kita tidak menghargai jasa dari pahlawan, padahal pahlawan itu adalah diri kita sendiri.

Hadirin yang berbahagia, pahlawan bagi sesama dan orang banyak. Kita ambil saja contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu guru. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kita semua tahu sejak kita masih TK, SD, SMP dan sekarang bahwa guru adalah pahlawan. Mereka berjuang mengorbankan waktu, tenaga, dan fikiran mereka untuk anak-anak bangsa, untuk generasi muda tanpa mengenal kata pamrih. Bayangkan jika, satu guru meminta bayaran pada setiap materi / bab yang mereka berikan kepada kita? apa yang akan terjadi? Guru makin kaya, dan murid-murid terlantar akibat tak ada biaya? Bangsapun tak akan maju jika generasi mudanya tak berpendidikan? Tetapi apakah kita sudah menghargai jasa seorang guru yang ikhlas mengorbankan waktunya, tenaga dan fikirannya untuk kita? Bahkan tak jarang guru selalu menyampaikan pengalaman-pengalaman yang mereka miliki kepada kita. Kita tahu, pengalaman adalah hal yang paling mahal di dunia ini. Tanpa pengalaman orang tak akan bisa menjadi lebih baik dan pengalaman selalu disebut-sebut sbegai guru yang paling berharga. Tetapi guru kita tak pernah memperhitungkan berapa banyak ilmu yang mereka berikan, berapa banyak pengalaman yang mereka bagi kepada kita. Sedangkan apa balasan kita terhadap mereka? Tak menghargai, suka mencemooh mereka, suka mengumpat mereka. Sadarkah kalian bahwa guru adalah pahlawan bagi kalian? Pahlawan kepada sesama dan orang banyak? Renungkanlah apa kalian sudah menghargai guru atau belum.

Hadirin yang bebahagia, selanjutnya saya akan membahas tentang pahlawan untuk bangsa dan negera yaitu TKI dan Atlit. Kita mulai dari TKI, Tenaga Kerja Indonesia baik itu pria ataupun wanita yang bekerja diluar negeri adalah pahlawan devisa, mereka yang berjuang di luar sana untuk menambah masukan devisa di Indonesia tapi pernahkah kalian mengangap mereka sebagai pahlawan? Bahkan mendengar kata TKW / TKI saja itu sudah memberi image buruk dalam pandangan kita terhadap orang yang bekerja. Mereka yang berjuang membanting tulang meninggalkan keluarga, saudara dan mengorbanan jiwa raga mereka demi Indonesia, demi Negara kita. untuk meningkatkan pemasukan devisa tetapi kita selalu menganggap pekerjaan yang mereka jalani dengan sebelah mata. Walaupun tak jarang dari mereka yang diperlakukan tak layak di luar negeri tetapi pembelaan dari pemerintah sendiri kepada mereka pun sangat sedikit.Kapan kita bisa menghargai jasa pahlawan?  Bahkan pahlawan yang disiksa dinegeri orangpun tak kita perjuangan dan tak kita pedulikan?

Hadirin yang berbahagia, atlit adalah pahlawan yang sering sekali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Namanya di sanjung berbulan-bulan saat mereka memberikan gelar di ajang dunia, Tetapi kita umur mereka sudah tidak produktif lagi, meteka sudah tidak aktif lagi dan tak lagi menyumbangkan prestasi lambat laun kita melupakan mereka, melupakan jasa-jasa mereka. Bahkan ada seorang atlit sepak bola yang sakit dan tidak bisa berobat karena tak ada biaya. Dimana makna dari "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pada pahlawannya?"

Hadirin yang berbahagia, kita sebagai pelajar tak usah memikirkan tentang bahagaimana menghargai jasa pahlawan yang sebenarnya harus dipikirkan oleh pemerintah, Tetapi kita harus memikirkan bagaimana kita menghargai diri kita, guru-guru kita, teman- teman kita dan orang- orang disekitar kita karena pada dasarnya. Kita semua adalah pahlawan. Mulailah untuk menghargai apapun itu dari hal kecil hingga besar, hargailah waktu dari setiap detik hingga jam, hargailah orang lain dari perkataan maupun tindakan dan isilah kemerdekaan dengan hal-hal positif yang membangun kreatifitas untuk menjadi pahlawan yang beguna untuk sesama. Sekian pidato dari saya Wass...


Hehehe, ini pidato tadi pagi loh.. ada pengambilan nilai dikelas dan belum sempet bikin naskahnya. jadi bikin naskahnya setelah selesai pidato nih hahahahaha tadi mendadak aja tapi udah bikin poin-poin atau inti yang mau disampein kok sebelum maju.


Nah, ini ada beberapa tips buat kamu yang ada tugas pidato / harus pidato di depan umum secara mendadak atau males buat naskah tapi yang disampaikan jelas dan beruntut,
1. Kamu pilih dulu temanya
2. Cari topik-topik yang ngedukung tema tersebut (jangan keluar dari tema)
3. Cari berita/ bahan yang relevan dengan yang sekarang (fakta)
4. Tulis Poin-poin yang bakal kamu sampein pada pidato
5. Pikirin, kembangin dan sekaligus langsung praktekin poin yang bakal disampein
6. Siapkan mental untuk maju
7. Doa dulu deh, dan pede aja dan kalian harus berprinsip bahwa kalian berdiri didepan untuk menyampaikan informasi yang penting.
8. Tetap konsentrasi (saat penyampaian jangan keluar dari tema)

Itu tips dari muti, semoga bermanfaat ya..
Belajarlah dan berkaryalah.

Ada beberapa cerpen nih, boleh dibaca dulu hehehe...

cerpen - kangen 
cerpen - some words for you 
cerpen clbk (cinta lama bersemi kembali)


-mmshabrina-

Selasa, 05 November 2013

cerpen - Aku, Kamu dan Dia


Udara malam ini sedikit menusuk, jaket yang biasa ku pakai untuk menghangatkan tubuhku setiap keluar malam nampaknya tak mampu membendung dinginnya angin mala mini. Aku masih berjalan bersama dia, masih menggenggam tangannya, dan masih dirangkul olehnya. Ragaku memang disini bersamanya. Namun dalam hatiku sangat kacau. Keadaannya tak seenak yang ku bayangkan diawal. Aku tak mengarapkan seperti ini tapi sudah terlanjur. Aku sudah terlanjur nyaman bersamanya, mungkin dia juga. Aku sudah terlanjur membuatnya menaruh hati padaku tapi aku masih ragu apa aku punya perasaan yang sama atau tidak kepadanya.

Makin lama terasa makin dingin, kami berjalan tanpa percakapan. Tanganku yang digenggam olehnya masih terasa membeku. Aku merasakan jantungku berdebar dengan sangat cepat, ntah kenapa aku memikirkan kau disana. Aku membayangkan kau yang selalu menjagaku, kau yang selalu menungguku, kau yang selalu percaya kepadaku. Dan nyatanya aku? Aku tak bersamamu saat ini. Handphoneku, yang biasa aku gunakan untuk memberi dan mendapatkan kabar kepadamu sengaja aku non-aktifkan. Untuk menghindari pertengkaran kecil akibat aku tak membalas pesanmu. Kalau kau protes kenapa handphoneku tak aktif aku bisa bilang lowbat kan? Itu jawaban yang paling aman menurutku. Sungguh aku tak pernah menyangka aku bisa segila ini.

Kejadian malam itu membuatku tak kunjung tidur hingga pukul 3 pagi, padahal aku ada ujian. Aku juga tak mengerti kenapa aku bisa segila itu. Aku menahan semuanya. Aku memikirkan jalan keluar dari segalanya. Tapi aku tak menemukannya, aku tak bisa melepaskanmu mungkin karena aku terlalu cinta dan tak munafik memang kau yang paling ku sayang. Tapi aku tak bisa semudah itu melepaskannya. Kami sudah telalu jauh, semuanya sudah terlanjur, semuanya sudah dimulai dan tak mungkin diselesaikan secepat ini. Semuanya salahku, dan aku tak bisa menyudahi semua ini.

tolonglah, kalian berdua jangan membuat aku berlari-lari mencari sebuah kepastian. Satu sisi kau tak nyata buatku, kau begitu jauh dan kadang sibuk dengan urusanmu, maaf maksudku kau banyak tugas sekolah disana. Sedangkan dia? Dia bisa dibilang selalu ada untuk aku. Dia bisa membagi waktu untukku dan tugas-tugasnya. Yah, aku mungkin lelah dengan jarak kita, tapi aku tak pernah lelah untuk mencintaimu. Aku mungkin bahagia dan nyaman dengan dia yang berada didekatku tapi aku sendiri bingung dengan perasaanku kepadanya.

Tuhan, jangan beri aku pilihan. Sungguh kau yang maha mengerti perasaan dan watakku. Aku tak bisa memilih, aku butuh keduanya. Aku tak bisa melepas salah satunya, tapi aku tak mau menyakiti mereka. Ketika cinta berkata ya aku mencoba mengikuti namun ragu selalu menghampiri dan menyuruhku untuk mempertimbangkan semuanya demi perasaan aku, kamu, dan dia.



Ada beberapa cerpen lagi nih, yuk dibuka hehehehe 
cerpen - dimana cahaya terangku
cerpen - sungguh ini terlalu lama
cerpen - bintang malam 
cerpen - harapan pada sebuah balon



 
Copyright mmshabrinaa's 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .