RSS

Senin, 08 Desember 2014

Terlanjur Terbongkar


Gadis itu hanya mampu bersenandung kecil dengan tetesan air yang tak terasa membasahi  handphonenya. Teringat kejadian di daerah istimewa yang membongkar kebohongan. Pertemuan itu bukan pertemuan yang pertama tetapi ntah akan menjadi yang terakhir atau tidak. Rasanya sulit mengembalikan gelas kaca yang kepalang jatuh, sudah terlanjur pecah. Ah, semuanya sudah terlambat, semuanya sudah terjadi. Dan tak mungkin dikembalikan utuh kembali.

Pertemuan terlarang yang dilakukan kekasihnya terbongkar sudah. Berawal dari pesan singkat yang di terima di handphone kekasihnya dan mantan sejoli itu membuat janji untuk bernostalgia. Tak akan seperih ini jika tak ada kebohongan. Ditambah pertemuan itu layaknya sepasang kekasih. Hancur, sudah pasti. Tapi sudah terlanjur, sudah terjadi. Tak ada yang bisa mengembalikan abu menjadi kayu. Abu hanya bisa beterbangan terbawa angin dan hanyut tersiram hujan. Tak ada penyesalan, hanya ada bibir yang diam membisu ditemanni aliran sungai dipipi yang mrngalir cukup deras. Mencintai adalah pilihan, disakiti adalah resiko. Ya, resiko dari pilihan tersebut maka harus menerima untuk disakiti.

Waktu terus berputar tak terasa air matanya hampir habis, jempolnya pun sudah mulai lelah membalas BBM dari sahabatnya dan kakaknyayang menanyakan permasalahan cintanya. Perlahan matanya terpejam sejenak beristirahat melupakan masalah yang mengejutkan. Berharap semua akan berubah dengan seketika saar dia membuka mata.

Esoknya, gadis itu berputar mengitari GSP UGM. Dari kejauhan terlihat kalau dia tak sendiri disana, ada yang menemaninya berlari.  Tatapannya penuh kekecewaan walaupun senyum dan tawa masih bisa menipu seeorang pria yang disampingnya, seolah dia baik-baik saja. Sesekali terdengar luapan amarah dengan omelan kecil dari obrolan mereka.  Pria itu adalah kekasihnya. Mungkin itu adalah cara mereka untuk menyelesaikan masalah.

Kejadian ini memang menjadi peretak hubungan mereka, terkikisnya kepercayaan, hilangnya rasa nyaman. Belum bisa ditebak bagaimana akhir dari kisah cinta gadis itu. Saat-saat inilah adalah detik-detik dimana dia tenggelam dalam lautan airmata dan perihnya cinta. Kebohongan itu membuatnya terperosok hingga sulit untuk bangkit. Hanya tinggal waktu yang menjawab dan memberi keputusan untuk gadis itu dan kekasihnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright mmshabrinaa's 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .