RSS

Minggu, 15 Desember 2013

Cerpen - Apa cuma karena jarak? (Cerpen LDR)


Sorot mata itu masih jelas terbayang, tak hilang. Semakin aku merasa kehilangan akan kepergianmu, maka semakin jelaslah baying-bayang wajah dan tatapmu dulu. Kau yang selalu mengirim ribuan puisi untukku mengantar tidurku, yang selalu memberikan mawar merah pada tanggal jadian kita kini memilih untuk menghindari tantangan dari Tuhan. Aku tau, aku mengerti dan aku coba memahami keadaan kita yang berbeda. Kau yang harus pindah pulau dan berpisah denganku karena kau ikut orangtuamu. Tapi apa semudah itu kau buang cinta kita? Setelah segala janji terucap dari bibir kita? Setelah kau berikan jari kelingkingmu untuk sebuah ikatan cinta yang kita ucap? Bagaimana dengan kecupan manismu dikeningku saat aku berulang tahun ke 17 tepatnya 2 tahun yang lalu?

Aku yang kini sendiri menatap puing-puing kenangan, tak habis piker kenapa kau sepesimis itu akan cinta kita? Kenapa kau memutuskan untuk semuanya di akiri? Jika sebenarnya itu tak pantas untuk berakhir, aku tau, pulau dewata terlalu jauh dengan pulau gajah. Tapi tak juga kau melampaui Tuhan kan? Atau kau sudah mendapatkan kecupan yang lebih manis daripada bibirku hingga kau memutuskan untuk memilih cintanya dari pada aku?

Kini aku berjalan melawan derasnya hujan, mungkin tak ada yang tahu sesulit apa hati ini melepasmu. Tak ada lagi yang menghangatkanku saat hujan, memelukku dengan manja mengecup kening dan pipiku setelah aku dihujani air ini. Fotomu masih lengkap di memori handphoneku, foto kita. Fotomu saat memelukku, saat mencium tanganku, semuanya masih ku simpan.. Sudahkah kau menghapus semuanya dari handphone – mu? Secepat itu kah?

Ayolah, tolong jelaskan lagi padaku kenapa kamu mengambil keputusan sebodoh ini? Aku harap saat aku telah berhasil menghapus bayangmu dari anganku kau takkan pernah kembali dan menggangguku dengan yang baru, seperti saat dulu kau datang disaat aku sudah mencintainya. Bagiku, jarak akan ku tempuh jika kau masih mau memperjuangkan cinta kita. Aku masih menunggumu, semampuku. Menunggu kepastian darimua, akankah kau merajut kasih lagi denganku, memberi kecupan hangatmu dan menjadi teman tiap aku bermimpi.

Ingat, aku menunggumu semampuku. Aku tak apa dengan jarak asal aku tak menyakitiku disana. Tapi jika kau sudah ada penggantiku biarkanlah dia membahagiakanmu dengan segenap cintanya. Jangan pernah tinggalkan dia hanya karena sebuah jarak dari pulau ke pulau.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

lgi dpet hp tah?? haha

Meutia Martha Shabrina mengatakan...

lagi ada waktu ngepos aja non hahaha

Posting Komentar

 
Copyright mmshabrinaa's 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .