RSS

Minggu, 08 Maret 2015

Ini pilihan bukan kenangan.

"Sudah terlalu lama sendiri, sudah terlalu lama aku asiiiik sendiri.. Lama tak ada yang menemani, rasanya........"


Track ini memang jadi Track favoritku untuk beberapa hari ini. Sore itu, aku sendiri menatap rintik hujan yang menemani kesendirian hati. Aku masih sendiri bukan karenamu yang baru saja ku tinggalkan dengan alasan klasik,"aku lagi gak mau pacaran". Aku memang pernah benar-benar menegaskanmu tentang ini,"gini ya, aku sama kamu kayak gini bukan karena kejadian di jogja kemarin, ya aku emang mau kita kayak gini aja. Pokoknya gak ada hubungannya sama dia." Mungkin kamu terlalu polos, semuanya berjalan tanpa adanya ganjalan darimu. Intinya pada saat itu hingga sekarang, aku bukan lagi padamu, dan kamu bukan lagi kamunya aku. 


Semuanya telah terjadi ditambah lagi pemilihan mu yang mengecewakanku,"yauda kamu pilih aku atau muncak???". Untuk itu saja kamu tidak bisa memberi pilihan buat apa aku memilih kamu? Kamu janji mau menghubungiku saat kamu pulang tapi dimana usahamu?? Kamu berharap kita baik-baik saja padahal aku sudah terlanjur kecewa. Dengar ya, aku memang tak akan pernah marah, cemburu, atau apalah dengan wanita-wanita yang berusaha mendekatimu. Kita hampir 7 tahun kenal, aku tau betul kamu bukan sosok pria yang suka tebar pesona. Tak usah tebar pesonalah aku tau kok banyak disana yang mengharapkanmu. Tapi semuanya sudah kepalang basah. Sekarang aku punya 2 pilihan baru, sayangnya aku belum menemukan sesuatu yang sering disebut "kenyamanan". Mereka menghabiskan sedikit umur ku hanya sekedar untuk mengenal mereka. Aku merasa bodoh, kenapa aku harus mulai lagi dari awal. Bukankah aku pernah merintis semuanya bersamamu? Kenapa aku harus mencari orang lain yang ntah jelasnya. Tapi aku berfikir lagi, apa yang harus kita lanjutkan kalau kau saja masih begitu kekanak-kanakan?


Mungkin jika aku sibuk mencari yang sempurna aku bakal kehilangan yang terbaik. Tapi inilah manusia, aku gakan pernah puas sampai aku bisa merasakan kebahagiaan seutuhnya, seperti yang pernah aku rasakan dulu. Aku tak masalah dengan jarak, toh aku pernah bilang. Semuanya bisa dijalani? Semuanya bisa dilewati? Yang penting, kita saling jaga, saling percaya, tapi nyatanya? Kamu malah pergi dengan dia. Sudahlah lupakan, aku yang konyol. Sekarang aku sendiri pusing dengan pilihanku, ada yang dekat, dia anaknya manja, lucu tapi posesif. Ya kamu pasti tau apa maksudku, ada juga lucu, asik tapi jauh. Lebih jauh dari kamu dia di pulau Jawa bagian timur. Ntah kapan dia akan pulang kesini. Masih terlalu lama. Ya sebenarnya aku juga belum berani menitipkan hati ini ke orang lain. Aku masih butuh waktu untuk memilih, aku tidak mau terulang lagi seperti mu, kembali lagi karena merasa banyak yang tertinggal padaku. Ntah kenangan atau apalah. Sulit bagiku, mencari kenangan dan mengembalikannya. Apalagi saat kamu bilang aku berubah, gak seperti dulu. Aku sedikit kesal kenapa kamu suka dengan yang dulu-dulu? Memangnya aku megantropus erectus?

Ya, sudahlah.. Senja sudah berganti malam, aku menghabiskan waktu ku berjam-jam cuma untuk menulis kerumitan dari kesendirian hati. Aku menghabiskan dua gelas susu dan satu roti hanya untuk memikirkan ini. Seperti dilanda kekacauan yang teramat ya padahal aku biasa saja. Belum ada yang bisa ku pilih, hanya menimbulkan keraguan dari hari ke hari. Yang dekat sudah punya pacar, yang jauh lagi dekat juga sama orang. Oh, iya aku lupa. Kamu? Ah, aku gak suka sama yang dulu-dulu. Yah, untuk saat ini sendiri memang nyaman, sampai pada akhirnya akan ada yang datang membawa kebahagiaan dimasa depan. Aku harap itu bukan yang dulu-dulu. Karena ini semua pilihan bukan kenangan. Ah, sudahlah sudah malam. Kalau aku terus memikirkan kalian aku akan botak lebih cepat. Sudah malam. Selamat tidur. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright mmshabrinaa's 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .